Senin, 20 April 2015

Fieltrip Pengembangan Permodalan Pertanian dan Manajemen Sumber Daya Manusia



LAPORAN
Praktek Matakuliah Pengembangan Permodalan Dan
Manajemen Sumberdaya Manusia
Tentang
Lembaga Keuangan Mikro dan Manajemen Kelompok
Di Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul


 
Disusun Oleh :
Arifson Yondang
NIREM : 05.1.4.12.0370
  
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN  SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2015



KATA PENGANTAR

            Puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Limpahan Berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan kunjungan lapangan yang dilaksanakan hari rabu  tanggal  8 April 2015.   Penulisan Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Pengembangan Permodalan dan MSDM, olehnya ucapan terimakasih kepada Bapak  R. Hermawan.  SP.MP. dan Ir. Amie Sulistiyah. MM beserta Asisten  Dosen pengampuh mata kuliah ini.  Laporan fildtrip ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang diperoleh dari Desa Srimartani lewat wawancara singkat.
Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pengembangan Permodalan dan Manajemen kelompok tani. Kritik dan saran yang membangun, sangat diharapkan untuk lebih baik lagi,dimasa yang akan datang.

Yogyakarta,    08 April, 2015

 Penulis

 

I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pengembangan permodalan  dan manajemen sumber daya manusia sangatlah penting untuk mewujudkan  cita-cita pembangunan yang berorientasi pada meningkatnya pendapatan masyarakat khususnya petani. Selain itu Pembangunan pertanian juga dilaksanakan untuk mewujudkan peningkatan ketahanan pangan, daya saing. Kegiatan pembangunan dilaksanakan dengan mendorong partisipasi masyarakat, sedangkan pemerintah berperan dalam memfasilitasi, mendorong, dan memberdayakan kemampuan dan kreatifitas masyarakat.
Pengembangan permodalan dalam rangka ketahanan pangan dirancang dan disesuaikan dengan dinamika permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Pada akhirnya keberhasilan pembangunan pertanian akan sangat tergantung dari komitmen dan partisipasi seluruh stakeholders. Guna mencapai suatu Usaha  mikro dalam masyarakat yang dimaksud maka diperlukan suatu perencanan program yang baik yang tentunya tidak terlepas dari manajemen sumberdaya manusia yang berperan didalamnya.

B.     Tujuan­
Praktikum Penyusunan Pengembangan Permodalan ini bertujuan sebagai berikut :
   1.         Mahasiswa dapat mengetahui  pengelolaan keuangan di LKM
   2.         Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah yang ada di Desa Sri martani, khususnya di LKM
   3.         Mahasiswa dapat mengetahui darimana sumber dana keuangan kelompok
   4.         Mahasiswa Mengetahui Bagaimana perfoma kelompok. yang ada di Desa Sri Martani, Kecamatan poyongan , Kabupaten Bantul.
   5.         Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kredit, sistem pengeluaraan keuangan kelompok dan cara merekrut anggota di LKM.
   6.         Mahasiswa dapat menetapkan indikator untuk merubah kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik sasaran dalam Kelompok
   7.         Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana bentuk Interaksi pengurus Kelompok sehinga kridit kepada anggota bisa dikembalikan dengan lancar .
   8.         Mahasiswa dapat Membuat standar dan kriteria untuk menentukan ukuran keberhasilan terjadinya perubahan perilaku baik ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sasaran
C.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun tempat pelaksanaan praktek mata kuliah ini adalah
Hari Tanggal         : 8 April 2015
Tempat                  : Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul

D.    Metode
Metode dalam pengambilan data singkat tentang LKM ini, baik dari sisi administrasi dan manejemen pengembangan kelompoknya adalah dengan wawancara langsung kepada pengurus, pendiri LKM dan anggota masyarakat yang telah bergabung dengan LKM (nasabah).

II.                GAMBARAN UMUM LKM MITRA MODEL MANDIRI

Desa Srimartani  adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Srimartani memiliki 17 Pedukuhan dan satu  Lembaga Keuangan Mikro (LKM)  MITRA MODEL MANDIRI. Yang memiliki jumlah Anggota 31 orang.
Desa Srimartani memiliki  potensi-potensi  diantarannya pertanian, peternakan, ketenaga kerjaan, sumber Daya manusia, dan lainnya.
A.    Potensi Pertanian
Potensi bidang pertanian di Desa Bandung Kecamatan Playen yaitu beberapa komoditas seperti: padi; 8,2 ton/ha, jagung; 4,8 ton/ha, katela; 12,8 ton/ha, kacang tanah; 3,66 ton/ha, kacang hijau; ton/ha, kacang kedelai; 1,54 ton/ha.
Maka sektor LKM memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Desa Srimartani berdasarkan data sekunder bahwa untuk pengembangan usaha mikro sangat lah  potensial memiliki potensi yang besar jika dikembangkan untuk pemebuatan bahan pangan organik.

B.     Potensi Kelembagaan
Kelembagaan di Desa Srimartani, Kecamatan Puyungan, Kabupaten Bantol, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta beragam lembaga-lembaga tersebut yang mendukung berjalannya di Desa Srimartani dapat dilihat pada tabel berikut.
     Potensi kelembagaan
No
Jenis kelembagaan
Jumlah
1
Lembaga keuagan
1
2
Warung
24
3
Jamu Motor
10
4
Pasar desa
1
5
Arisan Kelompok
1
Sumber: data sekunder (Wawancara dengan anggota kelompok)

C.    Potensi Lingkungan
Secara geografi Desa Srimartani memiliki keadaan geografi yang mendukung dalam pengembangan usaha mikro skala home industry pasalnya desa ini sangat dekat dengan pusat kota Yogyakarta dan jalan poros menuju kota Wonosari dan ditunjang dengan fasilitas infrastruktur jalan yang memadai dan kedekatan dengan sumber-sumber produksi.

D.    Potensi Alsintan
Potensi alsintan dan teknologi juga merupakan hal yang sangat krusial. Disalah satu anggota dari LKM yang bergerak dibidang usaha penjualan kacang goreng yang kami temui telah melakukan modifikasi sendiri alat pemipil kacang dan mesin pembuatan olahan kacang

E.     Sumber Modal
Lembaga Keuangan Mikro (LKM)  MITRA MODEL MANDIRI adalah LKM binaan sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian  (STPP). STPP dalam pengabdian kemasyarakat telah melaksanakan pelatihan terhadap dua kelompok masyarakat yang terdapat di kecamatan Piyungan dan salah satunya adalah dari desa Srimartani, yang kemudian menjadi cikal bakal dari berdirinya LKM ini.
Awalnya STPP memberikan dana motifasi sebesar  16 Juta sebagai modal awal berdirinya LKM dan telah berkembang hingga kini dengan asset sebesar 35 Juta yang dialokasikan pada usaha simpan pinjam untuk usaha-usaha produktif yang tumbuh dimasyarakat khususnya di Desa Srimartani.
  
F.     Kegiatan LKM
Kegiatan LKM meliputi usaha simpan pinjam yang diperuntukkan untuk anggota kelompok yang memiliki usaha dan yang belum asalkan mau serta mampu untuk mengembangkan diri mengikuti aturan-aturan yang ada dikelompok.
1.   Adapun persyaratan yang diperuntukan kepada calon anggota adalah
1)      Amanah dan Jujur dalam arti bersedia melaksanakan segala kewajibanya terhadap LKM
2)      Memiliki usaha atau akan mendirikan usaha rumah tangga
3)      Bersedia mengikuti pertemuan rutin bulanan
4)      Direkomendasikan oleh anggota lama
2.   Hak dan kewajiban anggota terhadap LKM
1)      Mengembalikan pinjaman dan bunga (jasa) sebesar 10% perbulan
2)      Tidak boleh menunggak selama 3 bulan berturut-turut
3)      Berkewajiban membayar Jasa pebulan walaupun belum dapat membayar pokoknya
4)      Bersedia membayar simpanan Pokok dan wajib anggota ketika akan bergabung
5)      Bersedia membayar/berbagi dana sosial sebesar 5 ribu rupiah perbulannya
6)      Berhak mendapatkan dana sosial sebesar 150 ribu atau lebih,bila anggota mengalami sakit yang menghalangi untuk berusaha
7)      Berhak mendapatkan pelayanan pinjaman dana hingga sebesar 3 juta atau lebih
8)      Berhak mengikuti studi banding, pelatihan yang diadakan oleh LKM.
3.   Cara merekrut anggota masyarakat kedalam keanggotaan LKM
Perekrutan anggota dan pemeliharaan anggota dilakukan LKM sebaiknya dilakukan dengan asas-asas berikut
Asas-asas Pemeliharaan
1). Asas manfaat dan efisiensi
2). Asas kebutuhan dan kepuasan
3). Asas keadilan dan kelayakan
4). Asas peraturan legal
5). Asas kemampuan perusahaan

Di LKM ini telah diterapkan kebijakan yang telah dilegalkan kedalam aturan kelompok yakni
1)      Setiap anggota lama berkewajiban mencari anggota baru minimal 4 (empat) orang
2)      Anggota lama merekomendasikan calon anggota baru dan akan bertanggungjawab akan keamanahan rekrutannya (berfungsi sebagai surfei).
4.   Bentuk Interaksi pengurus Kelompok sehinga kridit kepada anggota bisa dikembalikan.
1)      Interaksi dengan anggota adalah dengan cara kekeluargaan, pendekatan emosional serta berusaha memahami keinginan anggota.
2)      Menciptakan dan menghadirkan tokoh-tokoh sentral yang dipatuhi atau dihormati dikalangan masyarakat seperti Pak Lurah dan tokoh pemuda
3)      Mengadakan arisan kelompok secara bergilir untuk mengeratkan tali silaturahim
4)      Melakukan wisata bersama baik berupa studi banding ataupun sekedar untuk tujuan wisata yang pos anggarannya diambil dari sisa hasil usaha (SHU)
5.   Ukuran keberhasilan terjadinya perubahan perilaku dikolompok
1)      Adanya perubahan cara berpikir anggota kelompok yang tadinya hanya melakukan satu jeis usaha sekarang telah mencoba untuk membuka usaha lainya
2)      Dulu hanya mengandalkan cara penjualan dan produksi tradisional sekarang telah berubah kecara yang lebih maju, Contoh Jamu Gendong menjadi Jamu Motor, Dari menjual kacang dan kerupuk secara eceran (keliling) sekang telah menjadi pemasok keagen-agen besar
3)      Adanya kesadaran (dari hasil wawancara) tentang pentingnya perencanaan, pendidikan /pengetahuan atau keterampilan dalam pengelolaanuntuk  mengembangkan sebuah usaha.
4)      Dari cara berpenampilan (pakaian) yang dulunya hanya biasa seperti kelahan sawah sekarang telah berubah dan mampu menyesuaikan diri dengan pendatang dalam hal ini para Motifator (Dosen, dinas pertanian dll)

III.             KESIMPULAN
1.      Dalam hal pengembangan pemberdayaan masyarakat,  selain dibutuhkan ilmu pemberdayaan maka yang sangat perlu adalah ilmu MSDM dan Ilmu Pengembangan Permodalan untuk mengkader manejer-manejer yang tangguh   dan pembentukan jiwa kewirausahaan di masyarakat
2.      Dikelompok  LKM masih sangat tersentral pada tokoh-tokoh utama, sedangkan calon pengembang berikutnya masih sangat terbatas, Perlu pengkaderan kelompok
3.      Peran Pendamping Pemberdaya masih sangat diperlukan dimasyarakat
4.      Dibutuhkan suntikan modal yang lebih besar lagi untuk LKM nya
5.      Lebih banyak lagi diadakan Pelatihan

DAFTAR PUSTAKA

Data sekunder 8 April 2015. Hasil Wawancara Dengan Pengurus LKM.
Srimartani Yogyakarta: LKM Mitra Model Mandiri
Hermawan R.2015. Diktat Pengembangan Permodalan. Konsep pengembangan Permodalan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Sulistiyah, Amie. 2015. Diktat manajemen sumberdaya manusia. Asas-asas pemeliharaan karyawan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar