LAPORAN
Praktek
Matakuliah Pengembangan Permodalan Dan
Manajemen
Sumberdaya Manusia
Tentang
Lembaga Keuangan
Mikro dan Manajemen Kelompok
Di Desa
Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul
Disusun Oleh :
Arifson Yondang
NIREM : 05.1.4.12.0370
KEMENTERIAN
PERTANIAN
BADAN
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA
PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN
PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis Panjatkan
Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Limpahan Berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan
kunjungan lapangan yang
dilaksanakan hari rabu tanggal
8 April 2015. Penulisan Laporan ini bertujuan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Pengembangan Permodalan dan MSDM, olehnya ucapan terimakasih kepada Bapak R. Hermawan. SP.MP.
dan Ir.
Amie Sulistiyah. MM beserta Asisten Dosen
pengampuh mata kuliah ini. Laporan fildtrip ini ditulis dari hasil
penyusunan data-data sekunder yang diperoleh dari Desa Srimartani lewat wawancara singkat.
Terimakasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Semoga dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pengembangan Permodalan dan Manajemen kelompok tani.
Kritik
dan saran yang membangun, sangat
diharapkan untuk lebih baik lagi,dimasa yang akan datang.
Yogyakarta, 08 April,
2015
Penulis
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengembangan permodalan dan manajemen sumber daya manusia sangatlah
penting untuk mewujudkan cita-cita
pembangunan yang berorientasi pada meningkatnya pendapatan masyarakat khususnya
petani. Selain itu Pembangunan
pertanian juga dilaksanakan
untuk mewujudkan peningkatan ketahanan pangan, daya saing. Kegiatan pembangunan
dilaksanakan dengan mendorong partisipasi masyarakat, sedangkan pemerintah
berperan dalam memfasilitasi, mendorong, dan memberdayakan kemampuan dan
kreatifitas masyarakat.
Pengembangan permodalan dalam rangka ketahanan pangan
dirancang dan disesuaikan dengan dinamika permasalahan dan kebutuhan
masyarakat. Pada akhirnya keberhasilan pembangunan pertanian akan sangat
tergantung dari komitmen dan partisipasi seluruh stakeholders. Guna mencapai suatu Usaha mikro dalam masyarakat yang dimaksud maka diperlukan suatu
perencanan program yang baik yang tentunya tidak terlepas dari
manajemen sumberdaya manusia yang berperan didalamnya.
B.
Tujuan
Praktikum Penyusunan Pengembangan
Permodalan ini
bertujuan sebagai berikut :
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui pengelolaan keuangan di LKM
2.
Mahasiswa
dapat mengidentifikasi masalah yang ada di Desa Sri martani, khususnya di
LKM
3.
Mahasiswa
dapat mengetahui darimana sumber dana keuangan kelompok
4.
Mahasiswa
Mengetahui Bagaimana perfoma kelompok. yang ada di Desa Sri Martani, Kecamatan poyongan , Kabupaten Bantul.
5.
Mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana kredit, sistem
pengeluaraan keuangan
kelompok dan cara merekrut anggota di LKM.
6.
Mahasiswa
dapat menetapkan indikator untuk merubah kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik sasaran dalam Kelompok
7.
Mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana bentuk Interaksi pengurus
Kelompok sehinga kridit kepada anggota bisa dikembalikan dengan lancar .
8.
Mahasiswa
dapat Membuat standar dan kriteria untuk menentukan ukuran keberhasilan
terjadinya perubahan perilaku baik ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik sasaran
C.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun tempat pelaksanaan praktek mata kuliah ini adalah
Hari Tanggal :
8 April 2015
Tempat :
Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul
D.
Metode
Metode dalam pengambilan data singkat tentang LKM ini, baik
dari sisi administrasi dan manejemen pengembangan kelompoknya adalah dengan
wawancara langsung kepada pengurus, pendiri LKM dan anggota masyarakat yang
telah bergabung dengan LKM (nasabah).
II.
GAMBARAN
UMUM LKM MITRA MODEL MANDIRI
Desa Srimartani adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Piyungan,
Kabupaten Bantul,
Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Srimartani memiliki 17 Pedukuhan dan satu Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) MITRA MODEL MANDIRI. Yang memiliki jumlah
Anggota 31 orang.
Desa Srimartani memiliki potensi-potensi diantarannya pertanian,
peternakan, ketenaga kerjaan,
sumber
Daya manusia,
dan lainnya.
A.
Potensi
Pertanian
Potensi bidang
pertanian di Desa Bandung Kecamatan Playen yaitu beberapa komoditas seperti:
padi; 8,2 ton/ha, jagung; 4,8 ton/ha, katela; 12,8 ton/ha, kacang tanah; 3,66
ton/ha, kacang hijau; ton/ha, kacang kedelai; 1,54 ton/ha.
Maka sektor LKM
memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Desa Srimartani berdasarkan data sekunder
bahwa untuk pengembangan usaha mikro sangat lah
potensial memiliki potensi yang besar jika dikembangkan untuk pemebuatan
bahan pangan organik.
B.
Potensi
Kelembagaan
Kelembagaan di Desa
Srimartani, Kecamatan Puyungan, Kabupaten Bantol, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta beragam lembaga-lembaga tersebut yang mendukung berjalannya di Desa
Srimartani dapat dilihat pada tabel berikut.
Potensi kelembagaan
|
No
|
Jenis kelembagaan
|
Jumlah
|
|
1
|
Lembaga
keuagan
|
1
|
|
2
|
Warung
|
24
|
|
3
|
Jamu Motor
|
10
|
|
4
|
Pasar desa
|
1
|
|
5
|
Arisan
Kelompok
|
1
|
Sumber: data sekunder (Wawancara
dengan anggota kelompok)
C.
Potensi
Lingkungan
Secara geografi Desa Srimartani memiliki keadaan
geografi yang mendukung dalam pengembangan
usaha mikro skala home industry
pasalnya desa ini sangat dekat dengan pusat kota Yogyakarta dan jalan poros menuju kota Wonosari
dan ditunjang dengan
fasilitas infrastruktur jalan yang memadai dan kedekatan dengan sumber-sumber
produksi.
D.
Potensi
Alsintan
Potensi alsintan dan
teknologi juga merupakan hal yang sangat krusial. Disalah satu anggota dari LKM yang bergerak dibidang
usaha penjualan kacang goreng yang kami temui telah melakukan modifikasi
sendiri alat pemipil kacang dan mesin pembuatan olahan kacang
E.
Sumber
Modal
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) MITRA MODEL MANDIRI adalah LKM binaan sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP). STPP
dalam pengabdian kemasyarakat telah melaksanakan pelatihan terhadap dua
kelompok masyarakat yang terdapat di kecamatan Piyungan dan salah satunya
adalah dari desa Srimartani, yang kemudian menjadi cikal bakal dari berdirinya
LKM ini.
Awalnya STPP memberikan
dana motifasi sebesar 16 Juta sebagai
modal awal berdirinya LKM dan telah berkembang hingga kini dengan asset sebesar
35 Juta yang dialokasikan pada usaha simpan pinjam untuk usaha-usaha produktif
yang tumbuh dimasyarakat khususnya di Desa Srimartani.
F. Kegiatan LKM
Kegiatan LKM meliputi
usaha simpan pinjam yang diperuntukkan
untuk anggota kelompok yang memiliki usaha dan yang
belum asalkan mau serta mampu untuk mengembangkan diri mengikuti aturan-aturan yang ada dikelompok.
1. Adapun
persyaratan yang diperuntukan kepada calon anggota adalah
1) Amanah
dan Jujur dalam arti bersedia melaksanakan segala kewajibanya terhadap LKM
2) Memiliki
usaha atau akan mendirikan usaha rumah tangga
3) Bersedia
mengikuti pertemuan rutin bulanan
4) Direkomendasikan
oleh anggota lama
2. Hak
dan kewajiban anggota terhadap LKM
1) Mengembalikan
pinjaman dan bunga (jasa) sebesar 10% perbulan
2) Tidak
boleh menunggak selama 3 bulan berturut-turut
3) Berkewajiban
membayar Jasa pebulan walaupun belum dapat membayar pokoknya
4) Bersedia
membayar simpanan Pokok dan wajib anggota ketika akan bergabung
5) Bersedia
membayar/berbagi dana sosial sebesar 5 ribu rupiah perbulannya
6) Berhak
mendapatkan dana sosial sebesar 150 ribu atau lebih,bila anggota mengalami
sakit yang menghalangi untuk berusaha
7) Berhak
mendapatkan pelayanan pinjaman dana hingga sebesar 3 juta atau lebih
8) Berhak
mengikuti studi banding, pelatihan yang diadakan oleh LKM.
3. Cara
merekrut anggota masyarakat kedalam keanggotaan LKM
Perekrutan anggota dan
pemeliharaan anggota dilakukan LKM sebaiknya dilakukan dengan asas-asas berikut
Asas-asas Pemeliharaan
1). Asas
manfaat dan efisiensi
2). Asas
kebutuhan dan kepuasan
3). Asas
keadilan dan kelayakan
4). Asas
peraturan legal
5). Asas
kemampuan perusahaan
Di LKM ini telah
diterapkan kebijakan yang telah dilegalkan kedalam aturan kelompok yakni
1) Setiap
anggota lama berkewajiban mencari anggota baru minimal 4 (empat) orang
2) Anggota
lama merekomendasikan calon anggota baru dan akan bertanggungjawab akan
keamanahan rekrutannya (berfungsi sebagai surfei).
4. Bentuk Interaksi pengurus Kelompok
sehinga kridit kepada anggota bisa dikembalikan.
1)
Interaksi dengan anggota adalah dengan cara kekeluargaan,
pendekatan emosional serta berusaha memahami keinginan anggota.
2)
Menciptakan dan menghadirkan tokoh-tokoh sentral yang
dipatuhi atau dihormati dikalangan masyarakat seperti Pak Lurah dan tokoh
pemuda
3)
Mengadakan arisan kelompok secara bergilir untuk mengeratkan
tali silaturahim
4)
Melakukan wisata bersama baik berupa studi banding ataupun
sekedar untuk tujuan wisata yang pos anggarannya diambil dari sisa hasil usaha
(SHU)
5. Ukuran keberhasilan terjadinya
perubahan perilaku dikolompok
1) Adanya perubahan cara berpikir
anggota kelompok yang tadinya hanya melakukan satu jeis usaha sekarang telah
mencoba untuk membuka usaha lainya
2) Dulu hanya mengandalkan cara
penjualan dan produksi tradisional sekarang telah berubah kecara yang lebih
maju, Contoh Jamu Gendong menjadi Jamu Motor, Dari menjual kacang dan kerupuk secara
eceran (keliling) sekang telah menjadi pemasok keagen-agen besar
3) Adanya kesadaran (dari hasil
wawancara) tentang pentingnya perencanaan, pendidikan /pengetahuan atau
keterampilan dalam pengelolaanuntuk
mengembangkan sebuah usaha.
4) Dari cara berpenampilan (pakaian)
yang dulunya hanya biasa seperti kelahan sawah sekarang telah berubah dan mampu
menyesuaikan diri dengan pendatang dalam hal ini para Motifator (Dosen, dinas
pertanian dll)
III.
KESIMPULAN
1. Dalam hal pengembangan pemberdayaan
masyarakat, selain dibutuhkan ilmu
pemberdayaan maka yang sangat perlu adalah ilmu MSDM dan Ilmu Pengembangan
Permodalan untuk mengkader manejer-manejer yang tangguh dan
pembentukan jiwa kewirausahaan di masyarakat
2. Dikelompok LKM masih sangat tersentral pada tokoh-tokoh
utama, sedangkan calon pengembang berikutnya masih sangat terbatas, Perlu
pengkaderan kelompok
3. Peran Pendamping Pemberdaya masih
sangat diperlukan dimasyarakat
4. Dibutuhkan suntikan modal yang lebih
besar lagi untuk LKM nya
5. Lebih banyak lagi diadakan Pelatihan
DAFTAR
PUSTAKA
Data sekunder 8 April 2015. Hasil
Wawancara Dengan Pengurus LKM.
Srimartani Yogyakarta: LKM Mitra Model Mandiri
Hermawan R.2015. Diktat Pengembangan Permodalan. Konsep pengembangan
Permodalan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian
Sulistiyah, Amie. 2015. Diktat
manajemen sumberdaya manusia. Asas-asas pemeliharaan karyawan.
Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian

Tidak ada komentar:
Posting Komentar