BAB X
PEMELIHARAAN
Slide 7: Jenis-jenis
Insentif
1.
Insentif
positif
Intensif positif adalah daya perangsang dengan
memberikan hadiah material atau Non material kepada karyawan yang prestasi
kerjanya di atas prestasi standar.
2. Insentif negati
Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman
hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya, dibawah prestasi standar.
Pembahasan:
Perusahaan
akan memberikan suatu penghargaan bagi karyawan yang berprestasi baik dan hal
ini akan membuat karyawan bekerja sebaik mungkin agar menerima penghargaan dan
imbalan yang lebih besar disamping tunjangan-tunjangan lain yang telah
disediakan oleh perusahaan. Bentuk pembayaran dan penghargaan atas kerja
karyawan yang tepat akan menghasilkan pencapaian produktivitas yang lebih
tinggi, hal itu mencakup sistem pemberian insentif yang tepat serta usaha – usaha lain untuk menambah semangat dan kepuasan
kerja bagi karyawan.
Tujuan
perseorangan dalam suatu organisasi mendapat perhatian yang tepat atau
perhatian yang sepantasnya, maka semakin terarah dan efektif kegiatan
perseorangan itu untuk merealisasikan apa yang menjadi tujuan dari organisasi
atau perusahaan tersebut. Karena itulah setiap pemimpin yang menyadari akan
tanggung jawabnya harus pula menyadari kenyataan ini, hal ini disebabkan karena
berhasil tidaknya ia mencapai hasil melalui bawahan – bawahannya tergantung juga pada besar kecilnya
perhatian yang diberikannya untuk merealisasikan kebutuhan-kebutuhan
bawahannya. Sejauh orang-orang yang diawasinya merasa bahwa ia membantu mereka
untuk mencapai hal ini, mereka akan menurutinya dengan itikad baik dan dengan
gembira". Inilah daya perangsang atau insentif bagi karyawan untuk mau
bekerja dengan segala daya upayanya dalam suatu perusahaan. Jadi hal yang
mendorong manusia mau bekerja dengan sebaik-baiknya dalam hubungan suatu
organisasi tergantung dari seberapa tinggi taraf perealisasian tujuan
perseorangan dalam organisasi yang bersangkutan.
1. Bagi perusahaan
Tujuan pelaksanaan
pemberian insentif kepada karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi
dengan cara mendorong mereka agar bekerja disiplin dan semangat yang lebih
tinggi dengan tujuan menghasilkan kualitas produksi yang lebih baik serta dapat
bekerja dengan menggunakan faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin.
2.
Bagi karyawan
Dengan pemberian insentif dari
perusahaan maka diharapkan karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti
misalnya mendapatkan upah atau gaji yang lebih besar, mendapat dorongan untuk
mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja dengan sebaik – sebaiknya.
Contoh:
Perusahan
PT. Lencana yang berada dikota Luwuk akan membuat cabang perusahaannya di
Taliabu, namun dalam perencanaan pendirian cabang perusahan tersebut sang
menejer kebingungan dalam memilih siapa yang akan menjadi direktur utama
dicabang perusahaan tersebut. Sehingga sang manejer induk mengadakan rapat
bersama dengan karyawan-karyawannya, dengan maksud untuk memberitahukan kepada
mereka kira-kira siapa yang akan menjadi direktur manejer dicabang perusahaan
PT. Lencana tersebut. Namun untuk mendapatkan siapa orang yang tepat, sang
manejer akan melakukan penilaian kepada karyawan yang mempunyai skil yang
bagus, sehingga diharapkan dapat memimpin perusahan cabang itu. Waktu penilaian
yang dilakukan oleh direktur utama peruhasaan induk tersebut berlangsung
dimulai dari proses pembangunan gedung sampai gedung tersebut sudah siap
ditempati, sehingga dia bisa dapat menyimpulkan dengan betul kira-kira siapa
yang tepat untuk menjadi manejer. Hal ini menjadi sebuah motivasi bagi para
karyawan, karena selain tidak menjadi harus menjadi manejer, mereka pun bisa
menjadi kepala bagian dibidang-bidang tertentu, karena merekalah yang akan menjadi
batu sandungan bagi karyawan baru. Sehingga para karyawan yang mempunyai skil
tersebut berusaha agar bisa menduduki kursi mulai dari direktur utama sampai
kepala bagian. Inilah yang dimaksudkan dengan intensif, karena Insentif sebagai sarana motivasi dapat diberikan batasan
perangsang ataupun pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada pekerja agar
dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi
organisasi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar