BAB II
FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
DALAM ORGANISASI
Slide 7: Peran Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Tingkat integrasi antara perencanaan
strategis dengan fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat macam hubungan :
1. Hubungan Administrasi 2. Hubungan Satu Arah
3. Hubungan Dua Arah
4. Hubungan Integratif
Pembasahan:
1. Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer
fungsional yang lainnya menganggap fungsi SDM relative tidak penting dan
memandang manusia bukan sebagai keterbatasan maupun asset organisasi dalam
pengambilan keputusan.
Menejer puncak dan manejer
fungsional dipertegas dalam penganggapan fungsi SDM untuk merancang suatu
program dalam mendukung sebuah strategi yang akan ditujuh.
Administrasi pada penerapan unsur di dalamnya melingkupi setiap kegiatan
yang terdiri dari dari pengaturan hingga pengurusan terhadap sekelompok orang
yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai sebuah tujuan bersama.
Administrasi dapat berjalan dengan dua atau banyak orang yang terlibat di dalamnya.
Administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan dan pencatatan
data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan
maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik
sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih
dikenal dengan istilah Tata Usaha”.
Administrasi memiliki definisi sebagai berikut:
a.
Fungsi
perencanaan
Pada proses perencanaan daam
organisasi pada umumnya menyangkut terhadap keputusan, baik untuk meramalkan
dan juga eksekusi keputusan tersebut. Dalam memperkirakan apa yang akan terjadi
di masa datang, dilakukan berdasarkan apa yang terjadi di masa masa lalu dan
masa kini. Semakin lengkap administrasi data yang diperoleh dan digunakan, maka
akan semakin tepat penafsiran terhadap ketepatan perkiraan perencanaan.
b.
Fungsi
pengorganisasian
Pada dasarnya fungsi daripada
sebuah organisasi berkenaan dengan usaha yang dilakukan untuk mengembangkan
mata rantai pada hubungan kerja (formal) dan pembagian di dalam organisasi atau
lembaga. Untuk mencapai pada maksud ini, pengorganisasian harus tepat dengan
melibatkan usaha identifikasi terhadap setiap tugas-tugas yang akan
dilaksanakan, mengelompokkan tugas-tugas sehingga merupakan satuan-satuan,
untuk menetapkan wewenang yang diperlukan.
c.
Fungsi
pengkoordinasian
Hubungan terhadap kegiatan-kegiatan
ke arah pencapaian tujuan-tujuan adalah sebuah koordinasi. Jika telah ditetapkan
pada semua pekerja mendapat hak untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang
dikehendaki sendiri, maka setiap orang dari pada mereka biasanya akan diberikan
bimbingan oleh pikiran dan juga gagasan-gagasan mengenai ha yang dilakukannya
tersebut.
Contoh:
Toko Glendi, sekarang telah berkembang menjadi Toko Serba Ada, memiliki
gedung yang bertingkat dan menjual bermacam – macam barang
keperluan masyarakat. Kalau toko sudah berkembang maka diperlukan keahlian
khusus untuk menaganinya. Karena Glendi tidak mampu menanganinya sendiri maka
dia memerlukan pembantu – pembantu berkeahlian khusus untuk
menangani tiap – tiap bidang kegiatan di dalam
tokonya. Seperti pembantu bidang pembelian, bidang penjualan, dan bidang
keuangan. Selanjutnya masing – masing pembantu itu
sudah kelebihan beban tugas maka di perlukan pembantu – pembantu di bidang tugas yang lebih khusus lagi.
Terdapat hubungan skuensial antara
perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM. Fungsi SDM merancang program
dan sistem untuk mendukung tujuan strategis organisasi. Jadi SDM bereaksi
terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki pengaruh, karena meskipun
sudah di anggap penting tapi belum di anggap sebagai mitra yang strategis.
Dalam perancangan program dan sistem
hubungan satu arah sangat diperlukan guna dapat menjadikan suatu program yang
banyak diminati oleh kalangan tertentu, sehingga pengaruh-pengaruh dari luar
tidak mengganggu sistem yang akan ditujuh.
Hubungan satu arah merupakan hubungan yang berlangsung dari
satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi
kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan.
Hubungan satu arah dapat dilakukan pada saat-saat tertentu,
karena hubungan satu arah lebih cepat dan efisien dalam hal-hal tertentu dapat
memberikan kepuasan kepada komunikator, karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan terhadap hal-hal yng
disampaikan oleh komunikator, selain itu dapat membawa wibawa Pimpinan, karena
komunikasi tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan
kelemahan pemimpin.
Contoh:
Dalam dunia militer kita dapat ketahui bahwa
militer menganut sistem komando, dimana para prajurit harus menuruti apa yang
di inginkan atasannya, dan tanpa adanya sanggahan. Di militer komunikator lebih
tepat diberikan kepada atasan, sedangkan komunikan disini adalah bawahan dari
atasan tersebut, karena di militer mempunyai dasar loyalitas (kesetiaan/kemauan
pada suatu pekerjaan tersebut).
Di tandai dengan hubungan resiprokal
dan saling ketergantungan antara perencanaan strategis dengan SDM. Fungsi SDM
di anggap penting dan dapat dipercaya dan turut berperan dalam penentuan arah
strategis organisasi dan sudah dijadikan mitra strategis.
Hubungan dua arah merupakan hubungan yang berlangsung antara dua pihak dan ada
timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Hubungan dua arah dapat
terjadi secara vertical, horizontal, dan diagonal.
a.
Komunikasi vertikal adalah
komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dalam
suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi adalah komunikasi yang
berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ketingkat karyawan.
b.
Komunikasi horizontal yang
berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan,
dan wewenang yang sama.
c.
Komunikasi diagonal dalah komunikasi
yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang tingkat, kedudukan,
serta wewenangnya berbeda.
Contoh:
Direktur utama Perusahaan Honda Jaya yang bergerak dibidang tranportasi selalu
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawannya atau bawahannya. Dalam
bimbingan tersebut biasanya dilakukan langsung ditempat kerja. Proses
komunikasi ini dilakukan bila ada salah satu mobil yang akan segera keluar
untuk mengantar calon penumpang kekota-kota se Sulawesi tempat tujuan para
penumpang tersebut. Bimbingan ini dimaksudkan agar sang sopir (karyawan PT.
Honda Jaya) membawa mobil dengan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan. Proses
komukasi inilah yang sebut hubungan dua arah.
Ditandai dengan hubungan yang harmonis, dinamis
serta interaktif di antara fungsi-
fungsi SDM dan perencanaan strategis. Disini manajer SDM di pandang sebagai sebenar-benarnya mitra strategis serta di libatkan dalam keputusan yang strategis.
fungsi SDM dan perencanaan strategis. Disini manajer SDM di pandang sebagai sebenar-benarnya mitra strategis serta di libatkan dalam keputusan yang strategis.
Contoh:
Perusahaan
Honda Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang transportasi
darat. Agar dapat menarik perhatian para konsumen pemimpin memberikan perintah
kepada sekretarisnya untuk membuat sebuah baliho tentang kenyamanan saat
menaiki kendaraan yang dimiliki oleh Perusahaan Honda Jaya dan menempelkannya
di pinggir jalan agar dapat dibaca oleh orang-orang yang lalu lalang. Pemimpin
Perusahaan Honda Jaya memberikan arahan kepada sekretarisnya untuk melakukan
perintah yang diebankan kepadanya. Setelah mendapat arahan sekretaris tersebut
langsung melaksanakan tugas tersebut tanpa bertanya. inilah yang disebut
hubungan Integratif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar