Senin, 20 April 2015

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi



BAB II
FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM ORGANISASI

Slide 7: Peran Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat macam hubungan :
1.   Hubungan Administrasi 
2.   Hubungan Satu Arah 
3.   Hubungan Dua Arah 
4.   Hubungan Integratif

Pembasahan:
1.  Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yang lainnya menganggap fungsi SDM relative tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai keterbatasan maupun asset organisasi dalam pengambilan keputusan.
Menejer puncak dan manejer fungsional dipertegas dalam penganggapan fungsi SDM untuk merancang suatu program dalam mendukung sebuah strategi yang akan ditujuh.
Administrasi pada penerapan unsur di dalamnya melingkupi setiap kegiatan yang terdiri dari dari pengaturan hingga pengurusan terhadap sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Administrasi dapat berjalan dengan dua atau banyak orang yang terlibat di dalamnya.
Administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha”.
Administrasi memiliki definisi sebagai berikut:
a.   Fungsi perencanaan
Pada proses perencanaan daam organisasi pada umumnya menyangkut terhadap keputusan, baik untuk meramalkan dan juga eksekusi keputusan tersebut. Dalam memperkirakan apa yang akan terjadi di masa datang, dilakukan berdasarkan apa yang terjadi di masa masa lalu dan masa kini. Semakin lengkap administrasi data yang diperoleh dan digunakan, maka akan semakin tepat penafsiran terhadap  ketepatan perkiraan perencanaan.
b.   Fungsi pengorganisasian
Pada dasarnya fungsi daripada sebuah organisasi berkenaan dengan usaha yang dilakukan untuk mengembangkan mata rantai pada hubungan kerja (formal) dan pembagian di dalam organisasi atau lembaga. Untuk mencapai pada maksud ini, pengorganisasian harus tepat dengan melibatkan usaha identifikasi terhadap setiap tugas-tugas yang akan dilaksanakan, mengelompokkan tugas-tugas sehingga merupakan satuan-satuan, untuk menetapkan wewenang yang diperlukan.
c.    Fungsi pengkoordinasian
Hubungan terhadap kegiatan-kegiatan ke arah pencapaian tujuan-tujuan adalah sebuah koordinasi. Jika telah ditetapkan pada semua pekerja mendapat hak untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang dikehendaki sendiri, maka setiap orang dari pada mereka biasanya akan diberikan bimbingan oleh pikiran dan juga gagasan-gagasan mengenai ha yang dilakukannya tersebut.

Contoh:
Toko Glendi, sekarang telah berkembang menjadi Toko Serba Ada, memiliki gedung yang bertingkat dan menjual bermacam macam barang keperluan masyarakat. Kalau toko sudah berkembang maka diperlukan keahlian khusus untuk menaganinya. Karena Glendi tidak mampu menanganinya sendiri maka dia memerlukan pembantu pembantu berkeahlian khusus untuk menangani tiap tiap bidang kegiatan di dalam tokonya. Seperti pembantu bidang pembelian, bidang penjualan, dan bidang keuangan. Selanjutnya masing masing pembantu itu sudah kelebihan beban tugas maka di perlukan pembantu pembantu di bidang tugas yang lebih khusus lagi.

2.  Hubungan Satu Arah
Terdapat hubungan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM. Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis organisasi. Jadi SDM bereaksi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki pengaruh, karena meskipun sudah di anggap penting tapi belum di anggap sebagai mitra yang strategis.
Dalam perancangan program dan sistem hubungan satu arah sangat diperlukan guna dapat menjadikan suatu program yang banyak diminati oleh kalangan tertentu, sehingga pengaruh-pengaruh dari luar tidak mengganggu sistem yang akan ditujuh.
Hubungan satu arah merupakan hubungan yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan.
Hubungan satu arah dapat dilakukan pada saat-saat tertentu, karena hubungan satu arah lebih cepat dan efisien dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada komunikator, karena pihak komunikan tidak mempunyai  kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan terhadap hal-hal yng disampaikan oleh komunikator, selain itu dapat membawa wibawa Pimpinan, karena komunikasi tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan pemimpin.

Contoh:
Dalam dunia militer kita dapat ketahui bahwa militer menganut sistem komando, dimana para prajurit harus menuruti apa yang di inginkan atasannya, dan tanpa adanya sanggahan. Di militer komunikator lebih tepat diberikan kepada atasan, sedangkan komunikan disini adalah bawahan dari atasan tersebut, karena di militer mempunyai dasar loyalitas (kesetiaan/kemauan pada suatu pekerjaan tersebut).

3.  Hubungan Dua Arah
Di tandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara perencanaan strategis dengan SDM. Fungsi SDM di anggap penting dan dapat dipercaya dan turut berperan dalam penentuan arah strategis organisasi dan sudah dijadikan mitra strategis.
Hubungan dua arah merupakan hubungan yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Hubungan dua arah dapat terjadi secara vertical, horizontal, dan diagonal.
a.   Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ketingkat karyawan.
b.   Komunikasi horizontal yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.
c.    Komunikasi diagonal dalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda.

Contoh:
Direktur utama Perusahaan Honda Jaya yang bergerak dibidang tranportasi selalu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawannya atau bawahannya. Dalam bimbingan tersebut biasanya dilakukan langsung ditempat kerja. Proses komunikasi ini dilakukan bila ada salah satu mobil yang akan segera keluar untuk mengantar calon penumpang kekota-kota se Sulawesi tempat tujuan para penumpang tersebut. Bimbingan ini dimaksudkan agar sang sopir (karyawan PT. Honda Jaya) membawa mobil dengan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan. Proses komukasi inilah yang sebut hubungan dua arah.

4.  Hubungan Integratif
Ditandai dengan hubungan yang harmonis, dinamis serta interaktif di antara fungsi-
fungsi SDM dan perencanaan strategis. Disini manajer SDM di pandang sebagai sebenar-benarnya mitra strategis serta di libatkan dalam keputusan yang strategis.

Contoh:
Perusahaan Honda Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang transportasi darat. Agar dapat menarik perhatian para konsumen pemimpin memberikan perintah kepada sekretarisnya untuk membuat sebuah baliho tentang kenyamanan saat menaiki kendaraan yang dimiliki oleh Perusahaan Honda Jaya dan menempelkannya di pinggir jalan agar dapat dibaca oleh orang-orang yang lalu lalang. Pemimpin Perusahaan Honda Jaya memberikan arahan kepada sekretarisnya untuk melakukan perintah yang diebankan kepadanya. Setelah mendapat arahan sekretaris tersebut langsung melaksanakan tugas tersebut tanpa bertanya. inilah yang disebut hubungan Integratif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar