Senin, 20 April 2015

Fungsi Pengembangan Penilaian Kinerja



Bab VII
FUNGSI PENGEMBANGAN
PENILAIAN KINERJA

Slide 2: Penilaian Kinerja Sebuah Perspektif Organisasi
v  Penilaian kinerja menitik beratkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran penilaian.
v  Hal utama dari penilaian ini adalah teknik-teknik (seperti pola-pola skala) yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan serta validitas penilaian
Pembahasan:
Penilaian kinerja adalah kegiatan menajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya. Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada standar fisiknya, sedangkan untuk penilaian hasil kerja relatif lebih mudah karena ada stndar fisik yang dapat dipakai sebagai tolak ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram. Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan kebijakasanaan berarti apakah karyawan akan dipromosikan, dan atau balas jasanya dinaikkan. Dengan penilaian prestasi berarti para bawahan mendapat perhatian dari atasannya sehingga mendorong mereka bergairah bekerja, asalkan proses penilainnya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini memungkinkan karyawan dipromosikan, didemosikan, dikembangkan, dan ata balas jasanya di naikkan.

Contoh:
Direktur Utama Perusahaan PT. Cemerlang, menggunakan Forced Ranking System sebagai sistem evaluasi kinerja dimana karyawan diranking berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam sistem ini, karyawan dikelompokkan menjadi 3 bagian; diatas rata-rata, rata-rata dan dibawah rata-rata. Direktur Utama Perusahaan PT. Cemerlang yakin bahaw sistem tersebut diperlukan untuk membangun serta membentuk budaya perusahaan dan membentuk manajemen yang tanggap terhadap perubahan teknologi. Proses Manajemen Kinerja Direktur Utama Perusahaan PT. Cemerlang mengelompokkan 15 manajer ke dalam level A, B atau C. Manajer yg termasuk level C selama setahun periode penilaian maka tidak akan mendapatkan bonus, sedangkan manajer yang termasuk level C selama 2 tahun periode penilaian akan mendapat penurunanan jabatan atau bahkan diberhentikan. Direktur Utama mencoba membujuk karyawan yg berprestasi jelek untuk berhenti secara sukarela atau mengajukan pensiun dini. Sebagian karyawan menganggap sistem ini tidak fair dan sangat diskriminasi terhadap karyawan yang berusia tua karena mayoritas karyawan yg berusia tua berada di level C. Inilah proses penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh Direktur Utama Perusahaan PT. Cemerlang yang berada di Luwuk, Central Sulawesi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar