Bab VII
FUNGSI PENGEMBANGAN
PENILAIAN KINERJA
Slide
2: Penilaian Kinerja Sebuah Perspektif Organisasi
v
Penilaian
kinerja menitik beratkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran
penilaian.
v
Hal
utama dari penilaian ini adalah teknik-teknik (seperti pola-pola skala) yang
dapat dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan serta validitas penilaian
Pembahasan:
Penilaian kinerja adalah kegiatan menajer untuk mengevaluasi
perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya. Penilaian
perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama,
loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit
karena tidak ada standar fisiknya, sedangkan untuk penilaian hasil kerja
relatif lebih mudah karena ada stndar fisik yang dapat dipakai sebagai tolak
ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram. Penilaian kinerja adalah menilai
rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang
dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan kebijakasanaan berarti apakah karyawan
akan dipromosikan, dan atau balas jasanya dinaikkan. Dengan penilaian prestasi
berarti para bawahan mendapat perhatian dari atasannya sehingga mendorong
mereka bergairah bekerja, asalkan proses penilainnya jujur dan objektif serta
ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini memungkinkan karyawan
dipromosikan, didemosikan, dikembangkan, dan ata balas jasanya di naikkan.
Contoh:
Direktur Utama Perusahaan PT. Cemerlang,
menggunakan Forced Ranking System sebagai sistem evaluasi kinerja dimana
karyawan diranking berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam sistem ini, karyawan dikelompokkan
menjadi 3 bagian; diatas rata-rata, rata-rata dan dibawah rata-rata.
Direktur Utama Perusahaan PT. Cemerlang yakin bahaw sistem tersebut diperlukan untuk membangun serta membentuk budaya perusahaan dan membentuk
manajemen yang tanggap terhadap perubahan teknologi. Proses Manajemen Kinerja Direktur
Utama Perusahaan PT. Cemerlang
mengelompokkan 15 manajer ke dalam level A, B atau C. Manajer yg termasuk level C selama
setahun periode penilaian maka tidak akan mendapatkan bonus, sedangkan manajer
yang termasuk level C selama 2 tahun
periode penilaian akan mendapat penurunanan jabatan atau bahkan diberhentikan. Direktur
Utama mencoba membujuk karyawan yg berprestasi
jelek untuk berhenti secara
sukarela atau mengajukan pensiun dini. Sebagian karyawan menganggap sistem ini
tidak fair dan sangat diskriminasi terhadap karyawan yang berusia tua karena
mayoritas karyawan yg berusia tua berada di level C.
Inilah proses penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh Direktur Utama
Perusahaan PT. Cemerlang yang berada di Luwuk, Central Sulawesi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar